Monday 20 September 2010

BIS MALAM

kebutuhan waktu terkadang memaksa sebagian orang yang tinggal dikota besar termasuk jakarta harus merelakan sebagian waktu siangnya untuk bertemu dengan keluarga tercinta.itu pula yang menyebabkan sebagian besar jalan besar masih menunjukkan eksisnya,,,,,,,,tengoklah diterminalnya yang harus menyediakan bis malamnya untuk mengangkut warga pulang kerumahnya.
tapi dicelah sebagian rutinitas bus kota kutatap seseorang yang membuat aku betah didalamnya,"peristiwa ini pernah kualami?"renungku dalam sendiri,kulihat sinis tatap romannya.adakah yang salah dengan tegurku?
satu tujuan dikisahkan cerita ini bermula seperti sebuah biduk yang mengarungi samudra lepas yang mengalir dihempas angin kadang beku kadang gemuruh kadang menyahut sahut dalam badai.bukan nelayan jikalau tidak berani mengarung ombak hmmmmm pikir dalam gumam menyahut panggilan sukma..
kusahut sedikit roman jiwanya adakah sebab yang membuat romanmu begitu?peristiwa ini seakan pernah kualami.aku ragu jikalau harus mengingat akhirnya,ya mungkinkah ini cerita yang memang harus berulang dalam hitungan tahun,aku pikir iya,dan untuk sekian kali aku hanya berharap ini akan menjadi pengobat rindu yang pernah kutunggu,dalam sepiku mengadu kenyataanku.Dia yang mungkin akan hadir disini ditengah kot a ini yang penuh dengan harapan.sebuah cerita yang ingin kujalin mengarungi debaran pantai yang terus menyayat pilunya karang.tak sedikitpun aku bertanya pada sang bintang penunjuk arah bila tlah datang malam.mungkin aku tersesat dalam lamunku menanti dikau yang berwajah sinis,,,,waktu kini begitu berarti buatku karena dalam hitungan jam saja kita bertemu dibatasi oleh kursi itu..melaju pun dibis malam kunanti sebuah tujuan.adakah kau menyediakan waktuku yang lebih banyak hingga semua terasa ringan melewati malamnya hari,,,?kutahu kini sebab kau berwajah sinis ternyata kaumku yang membuat romanmu begitu.Adakah pengadilan yang adil jikalau kutahu yang ada di hakim hatimu,,bukankah tiap2 hati berbeda.kutanaya pada diri sendiri ya inilah jawabnya dan jikalau kuharus menjalaninya memang sungguh terasa sayat luka itu.aku hanya berharap mungkin tiada lagi yang ditinggal jiwa yang bersemi.. kujalani lewt bis malam ini berharap sampai ditujuan.mengawali wajah yang penuh sinis pada kaumku.adakah salah bila ku berharap yang kuingin kisahku tidak terulang?hmmmmmmm hanya kau yang tau kapan bis ini akan bersinar melewati malamnya hari.disebuah bis malam 1112

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More