Wednesday, 14 September 2011

Gadai emas akan dibatasi

Bank BNI Syariah Indonesia mendukung rencana yang mengatur bisnis KPR emas mulai marak saat ini menawarkan sejumlah bank-bank Islam. Pemimpin Divisi Syariah BNI Syariah, Rizqulloh, menilai langkah yang diambil oleh BI yang tepat untuk bisnis gadai emas tidak benar-benar produk utama bank Islam.

"Dalam prakteknya digunakan untuk tujuan yang mengarah pada spekulasi," katanya saat dihubungi VIVAnews.com Rizqulloh di Jakarta, Kamis, 8 September, 2011.

Menurut dia, BNI telah menerbitkan peraturan gadai emas jauh sebelum BI akan menerbitkan peraturan. BNI lien portofolio Emas ditetapkan hanya 25 persen dari pembiayaan.

"Kami tidak punya emas gadai, tetapi terutama bagi orang-orang yang membutuhkan uang tunai untuk jaminan emas," tambahnya.

Dia menjelaskan qardh kontrak emas gadai, yaitu pinjaman kepada pelanggan untuk tujuan komersial dan sosial dengan ketentuan dana tersebut harus dikembalikan kepada lembaga-lembaga keuangan Islam dengan jangka waktu yang ditentukan.

Rizqulloh juga menambahkan bahwa antusiasme orang untuk menggadaikan emas cukup besar. Namun, ia mengakui BNI Syariah akan mencoba untuk mengontrol agar tidak berlebihan.

Seperti diketahui bank sentral akan mengatur bisnis hipotek emas kini mulai mekar yang ditawarkan oleh perbankan Islam. Oleh karena itu, emas gadai bisnis di perbankan syariah hanya sebagai pelengkap.

"Gadai emas hanya sebagai pelengkap, itu fatwa jelas, maka kita akan mengatur itu," kata Direktur Direktorat Perbankan Syariah, Mulya Siregar, di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Senin, 5 September, 2011.

Menurut Mulya, hak gadai telah dimasukkan ke dalam kontrak yang merupakan pelengkap dari pembiayaan qardh. Qardh mengkhawatirkan BI diperbesar di masa depan dan menjadi utama dibandingkan dengan aktivitas perbankan Islam.

Berdasarkan statistik perbankan Indonesia Data Islam, pinjaman qardh Rp7, 36 triliun, naik hampir 3 kali dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp2, 44 triliun. Bagian dari pembiayaan qardh sekitar 8,9 persen dari seluruh portofolio kredit bank-bank Islam yang mencapai Rp82, 61 triliun.

"Kami (BI) harus hati-hati, gadai hanya diizinkan untuk kekurangan atau kesulitan uang," kata Budi Mulya.

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More